Pendahuluan
Jalan Sabang di Jakarta Pusat sudah lama dikenal sebagai salah satu pusat kuliner malam paling lengkap di ibu kota. Kawasan ini menjadi magnet bagi pekerja kantoran, mahasiswa, dan wisatawan yang ingin mengisi perut selepas beraktivitas. Beragam pilihan makanan, mulai dari jajanan kaki lima hingga restoran modern, membuat Sabang selalu hidup hingga larut malam.
Isi
Sejarah Singkat Jalan Sabang
Dulu Jalan Sabang hanyalah kawasan pertokoan biasa, tetapi lambat laun menjadi pusat kuliner malam karena lokasinya yang strategis dan dekat dengan pusat bisnis. Seiring waktu, semakin banyak pedagang yang membuka lapak di sepanjang trotoar, menjadikannya destinasi kuliner malam legendaris.
Ragam Kuliner Malam
Di Sabang, pengunjung bisa menemukan sate ayam dan kambing yang dibakar di tempat, nasi goreng gila dengan porsi melimpah, mie Aceh pedas gurih, soto Betawi, martabak manis dan telur, hingga aneka jus segar. Pilihannya sangat beragam sehingga pengunjung bisa mencicipi beberapa menu sekaligus dalam satu malam.
Suasana Hidup hingga Larut
Suasana Sabang di malam hari sangat khas: lampu jalan yang terang, deretan tenda makanan berasap harum, suara pedagang memanggil pelanggan, dan pengunjung yang hilir mudik. Kehangatan interaksi antara penjual dan pembeli menambah daya tarik kawasan ini.
Harga dan Akses
Harga makanan di Sabang relatif terjangkau, mulai dari belasan ribu rupiah per porsi. Kawasan ini mudah diakses menggunakan TransJakarta atau kendaraan pribadi karena berada di pusat kota. Banyak juga tempat parkir dan hotel di sekitarnya, sehingga cocok bagi wisatawan yang ingin kulineran malam.
Penutup
Kawasan Sabang adalah bukti bahwa kuliner malam Jakarta tetap hidup dan terus berkembang. Dengan ragam menu, harga terjangkau, dan suasana yang meriah, Sabang menjadi destinasi wajib bagi siapa pun yang ingin menikmati pengalaman kuliner malam lengkap di ibu kota.